Rabu, 15 Mei 2024

KEMBALI PULANG

Palangka Raya, 19 Juni 2023



     Perasaan gelisah kembali menghantui tubuh saya. Badan serasa lemas, dan mengigil karena terkena angin malam. Maklum, saya sedang menunggu kedatangan mobil di pinggir jalan. Sambil berdiri menenteng tas koper dengan mata yang berusaha menjangkau kedua bahu jalan untuk memastikan driver travel pesanan saya tidak kesasar.

     Setelah setengah jam menunggu, akhirnya jemputan saya pun datang. Rute perjalanan saya kali ini agak panjang dan memakan waktu yang lama. Dari Kota Palangka Raya yang terletak di Kalimantan Tengah. saya akan menuju Kota Balik Papan yang terletak di Kalimantan Timur, kurang lebih perjalanan ini memakan waktu hampir 18 jam lamanya.

     Setelah 2 tahun berdomisili di Palangaka Raya, di tahun ini saya memutuskan untuk pulang ke kampung halaman saya yang berada di Surga terpencil di ujung timur Negara ini.

     Tak terasa telah dua tahun lamanya, saya berdiam di kota yang populer dengan slogan “Kota Cantik Palangka Raya”. Tidak hanya takjub dengan tatanan kotanya  yang rapi tetapi juga dengan orang – orang aslinya yang cantik dan tampan bak orang korea “memang cocok diberi gelar Kota cantik” ucap saya saat pertama kali datang.

    

Kembali lagi ke perjalanan, meskipun hampir seharian duduk dalam mobil, pantat saya serasa mati rasa dan punggung saya pun nyeri-nyeri hot. Saya menikmati perjalanan itu dengan penuh semangat meskipun semangat itu kadang terbawa dalam mimpi tidur saya. Sekitar pukul 06.00 WIB saya terbangun dan tersadar bahwa kami sudah berada di daerah Banjarmasin, Kalimantan selatan.

     Driver travel memutuskan untuk beristirahat sejenak di Masjid yang lumayan besar. Sementara itu penumpang-penumpang yang lain, memanfaat jeda waktu ini, untuk membersihkan diri dan mencari sarapan atau snack. 

    Dari arah kejauhan terlihat warung makan yang sudah tua, dengan Seorang wanita lansia renta duduk di depan warung, berharap rezekinya hari itu datang dalam wujud pembeli yang mampir ke warung tua miliknya.

     “Bu, saya mau makan”. “Mau makan apa nak ?” tanya wanita itu dengan nada halus. “Apa aja Bu hahaha”. Jawab saya pelan, sambil melihat isi dompet. Sekitar, 10 menit menunggu wanita tua itu datang dengan membawa sepiring nasi kuning dengan sepotong paha ayam, mie, dan telur balado di atas piring itu. Tanpa menunggu lama semua makanan itu habis masuk ke perut, disusul tegukan teh hangat yang melegahkan dahaga.

     Tak lama, bunyi klakson mobil terdengar nyaring dari arah masjid, pertanda driver travel memanggil kami untuk melanjutkan perjalanan ini. Lekas, saya dan para penumpang lainnya masuk lalu kemudian terlarut dalam tidur di atas pangkuan kursi travel itu. Terkadang, di tengah perjalanan saya sering menatap ke luar kaca mobil untuk menghilangkan kantuk. Atau sekadar bersenda gurau bersama driver dan penumpang-penumpang lain untuk mempererat ikatan nurani hahaha.

 

Part 2…