Jumat, 28 November 2025

Klakson di PKY

 Setelah menghabiskan empat tahun lebih berdomisili di Palangka Raya, saya menyadari ada satu misteri besar di kota ini yang berkaitan dengan lalu lintas yaitu Klakson.. yah Klakson!!!

Serius! Orang-orang di sini jarang banget menggunakan klakson. Padahal kita semua tahu, tujuan diciptakannya klakson itu untuk peringatan bahaya, kan? Bukan untuk beat musik dangdut.

Saya pernah lihat kejadian ekstrem. Ada mobil melaju cepat, hampir menabrak motor yang lawan arah. Saking mepetnya, kita bisa dengar bunyi remnya sampai ngos-ngosan! Tapi tetap saja... klakson tidak dipakai.

Kok bisa yah, di kota ini klakson gak digunakan gitu. Bahkan untuk keadaan yang sangat genting. Sudah kayak sesuatu yang tabu gitu loh kalau membunyikan klakson. Saking jarangnya klakson digunakan di sini, klakson motor saya sampai kosong gak berbunyi. Entah pergi ke mana hilangnya suara itu. Mungkin dia depresi karena jarang dipakai.

Nah, setelah saya teliti lebih dalam, saya sadar: Klakson di Palangka Raya itu memang diciptakan bukan untuk bahaya. Klakson di sini punya dua fungsi non-darurat:

Fungsi Pertama: Menyapa orang yang kita kenal di jalan. Tiiin! Halo Bro! Tiiin tiiin! Sudah makan belum?

Fungsi Kedua: Membedakan pendatang dan penduduk lokal.

Anda bisa tahu mana orang baru atau lama, hanya dari cara dia menggunakan klakson. Kalau dia orang baru, pasti klaksonnya langsung berbunyi ketika kendaraannya hendak diserempet. Dia panik, tiit! Awas!

Tapi kalau dia orang lama, alias penghuni tetap Palangka? Mau diserempet kek, mau ditabrak kek, mau di-bom juga... klakson tidak bakalan bunyi.

0 komentar:

Posting Komentar